“Tiga hari lagi, coba mana jari Manyu, nah ... begini, tiga ini lagi, kita jalan-jalan.” “Sekalang ....” “Sekalang?” Willy terdiam bingung, tak beda dengan Diana yang sebenarnya baru saja datang, tak sengaja menyimak obrolan Willy dan Abimanyu. Willy dan Abimanyu masih meringkuk di kasur membelakangi pintu keberadaan Diana menyimak. Diana yang membawa nampan berisi satu botol sussu dan satu piring berisi puding, masih setia terjaga menunggu balasan Willy pada Abimanyu. Tuhan, inikah jawaban dari keraguanku? pikir Diana. “Manyu mau jalan-jalan sekarang?” Wily melongok wajah Abimanyu yang masih ada dalam dekapannya. Abimanyu yang masih menengadah untuk menatap Willy langsung sibuk mengangguk. “Sekalang ... motolan!” Willy mesem. “Sekalang gimana? Bahkan kita belum mandi.” Takut Abima