Pria itu jatuh terduduk dan nyaris kehilangan kesadaran karena hampir kehabisan darah. Nafasnya terengah dan tak teratur di mana perlahan ia kian menunduk dengan tangan menekan perut. Dia rekannya tak tinggal diam dengan membantunya berdiri dan berniat membawanya menerima perawatan. Setidaknya pelurunya harus segera dikeluarkan. "Kau tetaplah di sini, aku akan membawa kakak ke mobil." Pria bertubuh cungkring itu mengangguk dan membiarkan rekannya membawa ketua mereka untuk diobati. Ia yang masih berada di sana terlihat mengedarkan pandangan dan memeriksa satu persatu benda yang mencurigakan. Ia melihat ke kolong tempat tidur, menekan cermin meja rias kemudian memeriksa nakas. Namun ia masih tak menemukan apapun. Ia pun mendongak menatap langit-langit ruangan yang telah banyak berlubang