"Hahaha." Kentaro tertawa lebar nan terbahak melihat reaksi Rai. Wajah Rai tampak pucat mendengar apa yang ia katakan. "Hahaha, aku hanya bercanda, kenapa wajahmu seserius itu?"
Rai menatap Kentaro dengan pandangan tak terbaca. Baginya itu tidak lucu karena ia tengah sangat waspada sekarang.
Kentaro meletakkan kaki Rai dengan hati-hati ke lantai kemudian bangkit dari duduknya. "Ayo ikuti aku," ajaknya.
Rai menatap Kentaro dalam diam selama beberapa saat kemudian bangkit dari duduknya dan mengikuti pria tua itu. Dengan menyeret kakinya, ia mengikuti Kentaro yang membawanya pada sebuah kamar. "Sudah malam, sebaiknya kau menginap di sini dulu. Besok kau bisa mencari rumah temanmu," ujarnya seraya mempersilahkan Rai masuk. "Ini kamar anakku. Dia bekerja di kota sekarang jadi kau bisa men
