Perekelahian Hidup dan Mati

1986 Kata

Rai menarik nafas dalam dan mengembuskannya dengan berat. Saat ini tengah berdiri di depan tangga menuju apartemennya di lantai dua. Ia berdiri dalam diam selama beberapa saat dengan tangan dan kaki sedikit gemetar. Bayangan itu kembali terlintas membuatnya merasa berat untuk kembali pulang ke rumah. Ingatan saat Sakura menyapanya dengan senyuman membuatnya dadanya berdenyut ngilu. Sekarang ia tak bisa lagi melihat senyuman manis itu, wajah ayu itu, juga suaranya yang pasti membuatnya rindu. Rasanya ia ingin ikut mati menyusul Sakura. Namun tiba-tiba tangannya terkepal kuat dengan kepala yang menggeleng lemah. Mati bukanlah jalan yang tepat. Justru langkah yang harus diambilnya sekarang adalah mencari siapa pelaku yang telah membunuh Sakura. Setelah cukup lama berpikir, ia memang tak bisa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN