Aku memutuskan ke kantor Sanggar Kenanga yang belum sempat kudatangi lagi sejak beberapa bulan belakangan resmi ditutup. Karena ruko ini memang sudah kubeli, aku memutuskan tidak memindahkan apapun di dalam kantor Sanggar Kenanga dan meninggalkannya sebagaimana mestinya. Hanya neon box berlogo dengan tulisan SANGGAR KENANGA WEDDING HOUSE yang sudah ditutup oleh kain besar hitam dan tulisan TUTUP yang terpampang di depan pintu. Bohong kalau aku tidak tergiur tawaran Argio sama sekali soal menyelamatkan Sanggar Kenanga. Tentu saja ditawarkan jalan keluar seperti itu tanpa aku harus repot-repot bekerja keras membuatku hampir goyah. Untungnya akal sehat dan hatiku masih bisa bekerja sama dengan baik. Atau malah aku salah karena sudah melepaskan kesempatan? Aku tidak tahu kesalahan apa yan