Vanno menarik tangan Renata, menjauh dari keluarga dan juga Anggoro yang duduk lesu dan tertunduk. Darahnya sudah diambil untuk menolong Sasya. Sekarang mereka tinggal menunggu Sasya sadar setelah operasi dan memulihkan kondisinya. "Van, sakit! Lepaskan!" Renata menghentakkan tangan suami yang memegang sikunya erat. Ada apa dengan Vanno, mengapa tiba-tiba jadi kasar? "Katakan jujur sekarang juga. Anak siapa Sasya sebenarnya? Dan ... berapa orang yang sudah tidur denganmu?" 'Plak!' Entah mengapa tangan Renata terulur begitu saja mendengar nada sarkas dari Vanno. Ini menyakitkan. Mendengar sendiri tuduhan seperti ini dari mulut Vanno membuatnya ingin bertindak kasar pada suaminya. Vanno mengusap pipinya. Tidak menyangka Renata akan menamparnya. Dia memandang mata istrinya yang berkaca d