Hari mulai larut malam. Yumna sudah berada di mobil Duta untuk di antarkan pulang. Baru saja ia makan malam bersama dengan Duta dan bersama Ayah dan Bunda Duta. "Jadi ... Bisa nunggu kan? Sampai Kak Duta sukses? Kamu dengar kan nasihat Ayah dan Bunda tadi?" ucap Duta mengulang apa yang di ucapka oleh Ayah dan Bundanya saat makan malam tadi. Yumna hanya melirik sekilas ke arah Duta dan emnagngguk pasrah. Memang, Yumna juga belum siap untuk menikah. Ia masih mau bebas dengan masa mudanya. "Kak Duta tenang saja. Semua aman kok. Yumna pasti menunggu," ucap Yumna pelan. "Iya. Maaf ya. Kak Duta harus mengejar cita -cita Kak Duta dan menjadi orang yang sukses. Apalagi Kak Duta sedang memasuki di semester yang sulit mata kuliahnya, karena di sini adalah mata kuliah inti. Bnayak tugas, banyak k