~FLASHBACK ON~ Kedua orang itu saling berhadapan dengan ekspresi berbeda. Si cewek tampak gelisah sedangkan cowok di hadapannya hanya menatap dalam ujung sepatunya. Aku yang menyaksikan mereka dari jarak yang cukup jauh hanya bisa mengamati. Ini urusan mereka, bukan urusanku lagi. Aku hanya memberikan waktu. "Dam." Suara hening itu terpecah ketika Nadia mulai mengangkat kepalanya dan memulai pembicaraan. Cowok di hadapannya pun melakukan hal yang sama. "Aku suka kamu, Dam," katanya. Adam menghela napas berat seolah telah menduga sejak awal apa yang hendak dikatakan cewek di hadapannya. "Nad." Nadia menatap lekat Adam, penuh harap dengan tangan yang gemetar karena dikuasai oleh kegelisahan yang teramat sangat. "Maaf, aku hanya menganggapmu sahabat," ucap Adam pelan. Nadia mematung

