Semakin Dalam

2001 Kata

Bian hanya menonton kegiatan Nadira dari balik kaca dapur yang besar. Di dalam ruangan itu, Nadira tampak cekatan, mengenakan apron hitam dengan rambut dikuncir tinggi. Tangannya bergerak lincah, memotong sayuran dan memberi instruksi kepada dua orang asisten yang sedang menyiapkan bahan lain di meja sebelah. Suasana dapur yang semula riuh kini mulai tertata rapi, aroma bawang putih yang di tumis dan kaldu panas memenuhi udara dapur, tapi tentu saja tidak menembus kaca pembatas hingga ke tempat Bian duduk. Bian menyandarkan punggung pada kurdi duduknya, menatap tanpa suara. Ia tidak tahu sejak kapan pandangannya begitu lama tertuju pada Nadira. Ada sesuatu yang menenangkan dari cara perempuan itu bekerja tenang tapi tegas, hangat tapi profesional. Semua yang ada di sekelilingnya tampak be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN