Bian akhirnya sampai di depan rumah Clarissa. Tentu saja dia harus turun menjemput Clarissa, tidak mungkin hanya mengklakson dan menunggu di mobil. Bian selalu melakukan prosedur yang benar, masuk dan pamit kepada orangtuanya. "Sebentar ya, Bi, Risa lagi siap - siap," ucap mama Safira. "Ya, tante." Melihat wajah mama Safira yang bisa dikatakan mirip dengan Nadira, membuat Bian mengingat Nadira sekarang. Diantara tiga kakak beradik, Nadira memang paling mirip sama mama Safira, sedangkan tante Amira kulitnya sedikit gelap walau garis wajahnya kurang lebih sama. "Landing jam berapa tadi?" "Jam empat tante." "Astaga, baru pulang banget ya." "Iya," jawab Bian sambil tersenyum. Clarissa keluar dari kamarnya sudah dalam keadaan siap pergi. Cantiknya paripurna ditunjang bodi yang tinggi

