Ini Kencan atau Bukan?

3103 Kata

Tanpa terasa, suasana di dalam resto benar-benar berubah. Lampu-lampu temaram yang tadi ramai menyinari meja-meja pelanggan, kini tinggal menyisakan cahaya samar di ruang tengah. Meja-meja sudah rapi, kursi-kursi kembali tersusun, dan suara denting peralatan dapur yang tadinya sibuk kini berganti dengan sunyi. Hanya ada sisa aroma masakan yang masih menggantung tipis di udara. Bian baru sadar waktu begitu cepat berjalan ketika matanya menyorot ke arah karyawan yang satu per satu menggantungkan celemek dan melangkah keluar. “Waduh, udah pada mau pulang nih,” ucap Bian sambil mengangguk kecil melihat kesibukan terakhir para karyawan yang membereskan diri. Nadira menoleh sejenak, lalu tertawa kecil. “Iya, ternyata kita ngobrolnya kelamaan.” Percakapan mereka memang mengalir tanpa terasa,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN