Telepon Clarissa bergetar di atas meja rias, memantulkan cahaya dari layar yang tiba - tiba menyala di tengah redupnya kamar apartemen. Ia baru saja selesai mencuci wajah dan hendak tidur ketika pesan itu masuk. Nama pengirimnya langsung membuat alisnya berkerut, "Anne?" Anne Risa, gue lihat Bian sama perempuan, Gue nggak tahu siapa tapi di hotel. Mereka lagi pergi tapi gue yakin mereka bakal balik lagi. Gue nggak tahu apa dua - duanya nginep di sini atau salah satunya aja. Kalau lo mau ke sini gue tungguin, biar lo bisa lihat sendiri kelakuan tunangan yang udah ninggalin lo. Clarissa menatap pesan itu lama. Dadanya terasa menegang seketika. Ia bahkan sempat menahan napas, seolah otaknya butuh waktu untuk mencerna kalimat pendek itu satu per satu. Bian… di hotel sama perempuan? Bebera

