Ketakutan Bian

2111 Kata

Kegiatan di resto ini mulai mereda, apalagi ketika sebagian tamu sudah beranjak keluar setelah membayar makanan mereka. Lampu gantung di langit - langit masih terang, walau jam operasional malam ini hampir selesai. Bian, Capt. Randy, Haryo, Vina, dan Rheta masih duduk dikursinya masing-masing. Namun Capt. Randy mendadak teringat sesuatu. Ia menoleh ke pelayan yang sedang membereskan piring. "Mas, boleh tolong panggilkan chef Nadira, ya? Saya ingin berpamitan secara langsung," pintanya sopan. Pelayan itu tersenyum . "Baik, Pak. Mohon tunggu sebentar." Bian sempat memandang kearah Capt. Randy dengan dahi berkerut. "Capt, kenapa harus repot - repot pake pamit segala? Kan tadi sudah sempat ngobrol." Capt. Randy tersenyum penuh arti. "Justru karena itu, Bi. Masa iya kita pergi begitu saja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN