49. Tidak Peduli

1384 Kata

Ardana menikmati makan siangnya di ruang kerja, dia memakan masakan Maura yang merupakan sop iga yang sangat enak itu. Setelah dipanaskan di microwave dia bisa menyantapnya. Hingga suara pintu diketuk dan masuklah ayahnya. Randu mengernyitkan kening, melihat putranya yang memakan makanan memakai kotak bekal. Sejenak dia bertanya siapakah yang membawakan putranya bekal seperti itu? Apakah Rachel? Randu duduk di sofa dan Ardana tampak tidak terganggu dengan kedatangannya, dia terus menikmati makan siangnya, dia merasa ada cinta di setiap masakan Maura yang tak akan mau disiakannya. “Ada apa?” tanya Ardana seraya mengunyah makanannya dengan lahap, terlebih ayahnya tidak mengatakan apa-apa lagi. “Saat dalam perjalanan ke sini, papa dapat telepon dari ayah Rachel,” ujarnya. Ardana meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN