Pagi ini, Zeefa merasa perutnya sangat mulas. Tapi tidak mungkin dia meminta Sherly mengantarnya ke toilet. Dia pun menelepon ibunya. “Ma, tolong,” bisik Zeefa karena Sherly masih tertidur. “Tolong apa? Kamu kenapa?” tanya Margareth panik, matanya masih sembab efek terlalu banyak menangis. Dia merasa hidupnya sangat hancur. Cucunya dipenjara, kini anaknya diusir dari negara ini oleh ayahnya sendiri. Dan satu anaknya hampir meregang nyawa karena kecelakaan itu. Padahal belum habis keterkejutannya mengetahui bahwa suaminya memiliki anak lain di luar pernikahannya. “Aku mulas, tapi enggak mungkin minta Sherly mengantar, mama tolong telepon profesor Darius, minta perawat pria khusus untukku, aku enggak ada nomor teleponnya,” ucap Zeefa. “Astaga mama pikir ada apa, ya sudah mama telepon