Maura turun dari mobil mewah yang membawanya menuju pelataran Kantor Urusan Agama yang biasa disingkat KUA itu di sore hari ini. Di tempat itu dia sudah disambut dua temannya yang memasang wajah sangat ceria, senyum mengembang terlihat dari bibir Sherly dan Diva, mereka membawa bucket bunga mini untuk dipersembahkan ke pada Maura. Maura sungguh sangat tidak habis pikir, bagaimana bisa dua orang yang diklaim sahabatnya ini justru berbahagia, padahal dia tengah mendapat musibah. Adiknya kecelakaan dan nyawanya berada di ujung tanduk, sementara dia harus menikahi pria yang dia benci. Ya setidaknya saat ini Ardana menjadi orang yang paling dibencinya. Mengapa dia sangat tidak percaya dengan Maura? Dan mengajaknya langsung menikah. Keterkejutan Maura akan sikap sahabatnya tidak jauh lebih b