18 Maura berjalan cepat ke luar dari lingkungan perumahan itu, sayangnya dia masih harus berjalan menuju jalanan umum yang dilalui kendaraan. Dia sangat kesal sekali, berpikir bahwa Daniel sangat dewasa bisa memaafkannya, namun baru saja menolak berciuman dia sudah merendahkannya. Lalu bagaimana jika mereka menikah nanti? Jika Maura sedikit saja melakukan kesalahan. Apa Daniel akan terus merendahkannya? Telepon Maura kembali berdering, dia melihat pemanggil yang masih dari nomor yang sama. Ardana. Dengan kesal diterima panggilan itu. “Apa!” sentak Maura. “Kamu kenapa?” tanya Ardana dari ujung sana. “Enggak apa-apa. Ada apa? Aku sibuk!” ketus Maura. “Aku di Paris, kamu mau dibelikan sesuatu?” “Belikan aku menara eiffel!” “Ra? Mana bisa? Kalau kamu minta apartmen mungkin aku