Melihat Meira menjadi merasa sangat senang ketika diberikan sebuah kartu, Dion pun semakin kesal. Gadis itu malah melupakan semua kejadian barusan dan seharusnya Meira menjelaskan kepadanya tentang laki-laki yang tiba-tiba mencium di depan mata nya itu. Walaupun sebenarnya ia bukanlah siapa-siapa gadis itu, tapi Dion merasa Meira harus tetap menjelaskan untuk dirinya karena selama ini dirinya selalu terbuka kepada gadis itu. "Meira, makanlah beberapa cemilan ini!" ucap Layra menawarkan kepada sahabat nya yang saat ini sedang berbunga-bunga dari tadi. "Terimakasih, aku rasa tidak tertarik melihat nya!" ucap Meira yang kini melupakan semua makanan yang biasanya ia sukai malah tidak ingin sedikitpun untuk mencicipi nya hanya karena sebuah kartu ATM yang berada di tangannya. "Cih!" Dion

