Setelah keluar dari restoran yang begitu menyesakkan itu. Dion dan Raksa kembali mencari Sandi karena mereka berdua sudah kehilangan arah laki-laki itu, sekarang mereka berdua benar-benar sangat bingung mencari keberadaan Sandi yang entah kemana perginya. "Pak, kita harus pergi ke arah mana? Kiri apa kanan?" tanya Dion yang begitu pusing melihat arah jalan yang begitu banyak itu. "Kenapa malah bertanya padaku? Kau tahu, ini sebenarnya salah mu!" ucap Raksa kesal, seharusnya Dion tidak berteriak dengan sangat nyaring. "Baiklah, ini memang salah ku." "Ya, kau memang salah, Dion. Kau harus mengakuinya!" "Aku sudah mengakuinya, Pak!" "Sudah terlambat!" Dion hanya menghela nafas dengan sangat kasar saja karena berdebat dengan bos nya itu sama sekali tidak akan pernah untuk menyelesaik

