Heru tengah menghitung berapa kubik yang akan di cor dengan menggunakan sistem readymix, saat salah seorang pekerjanya mengetuk pintu ruangannya dengan tergesa-gesa. Wajahnya tampak cemas dan bingung. "Ada apa Denny? Kenapa kamu tidak ke lapangan saja membantu yang lain memelester?" "Anu eh itu. Sebaiknya Bapak pulang dulu ke rumah eh warung." Denny menjawab takut-takut. Heru mengernyitkan alisnya. Ada sesuatu yang tidak beres ini. "Ada masalah apa di warung Den? Apa ada orang usil yang mencoba mengganggu istri saya lagi?" Heru langsung berdiri. "Bu—bukan mengganggu Neng Bu—eh Bu Heru. Tapi mereka menghancurkan rumah Bu Heru dengan dua excavator sampai rata dengan tanah. "Apa?" Heru pun langsung berlari sekencang mungkin menuju rumahnya. Oh Tuhan semoga istri dan anak dalam kandunga

