Bita sangat bahagia karena ia dikelilingi orang-orang yang sangat menyayanginya, apalagi suaminya yang tadinya tidak bisa menemani persalinannya tiba-tiba suaminya bisa menemaninya seperti saat ini. Bita telah bersiap untuk dioperasi dan sebelumnya ia memang diminta untuk berpuasa beberapa jam sebelum operasi dilakukan. Takut, gugup, bingung dan juga bahagia, itu yang saat ini ia rasakan. Bita berusaha membuang pikiran negatif yang membuatnya ketakutan dalam menjalankan proses kelahiran anaknya. Bita berusaha setenang mungkin meskipun ia seorang dokter, tapi melahirkan adalah hal yang pertama kalinya terjadi padanya. Bita menatap Fajrin yang menggegam tangannya sambil tersenyym padanya. Tidak terlihat raut wajah khawatir dan ia bersyukur dipertemukan oleh lelaki yang dulunya bersikap din