Kana sangat merindukan Serkan dan ia khawatir dengan keadaan Serkan. Kana bahkan sangat sering melamun ketika berada didalam ruangannya dan ia terlihat tidak bersemangat. Kana menyusun berkas yang menumpuk diatas meja kerjanya dan ia melihat jam dipergelangan tangannya menunjukkan pukul lima sore. Kana segera mengambil tasnya dan saat melangkahkan kakinya keluar ruangannya, ia menghela napasnya. Setiap malam rasa khawatir membuatnya tidak bisa memejamkan matanya dan tentu saja akhir-akhir ini kesehatannya menurun. Bukan hanya flu, tapi sekarang tubuhnya pun terasa panas, Kana merasa ia harus segera beristirahat. "Kana..." panggil Bita. "Loh kok kesini lagi bukannya kamu izin mau nikah kantor pagi tadi?" ucap Kana. "Iya, tapi kan sudah selesai acaranya, ternyata tegang banget ya Kana