Merindukan keluarga

1264 Kata

Bagi seorang Fini saat ini tinggal bersama Bita adalah tempat ternyamannya. Ia bahkan sengaja tidak mengangkat ponselnya saat Isna menghubunginya tapi ketika melihat nama sang Papi yang selama ini jarang meneleponnya seperti ini membuat Fini tersenyum. "Akhirnya Papi telepon, Papi khawatir apa nggak ya sama aku," ucap Fini dan ia menghembuskan napas kasarnya, karena berani untuk berharap ia harus siap menerima resikonya jika kecewa. Fini segera mengangkat ponselnya dan terdengar suara berat yang sangat ia rindukan. "Assalamualikum, Pi," ucap Fini. "Waalaikumsalam, apa kabar nak?" Tanya Surya membuat Fini terharu dan ia meneteskan air matanya. "Alhamdulilah Pi, aku sehat dan aku di Rumah mertua Mbak Bita dan Mas Fajrin," ucap Fini. "Maafkan Papi ya nak....apapun yang terjadi Papi tetap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN