15

1009 Kata

"Mamah.." lirih Ariana memandang gambar Maya di dalam pigura.  Ia tiba-tiba saja tergugu dengan air mata mengalir. 'Sungguh!', Ariana begitu merindukan sang mama.  Ia tak tahu bagaimana cara untuk bertemu karena rasa malu dan larangan papahnya. Bahkan mencoba untuk diam-diam melihat pun, Ariana tak pernah berani.  Ariana meremas pinggiran pigura. Ia mulai berpikir apakah dengan menikahi Arsa ia dapat melihat Mamahnya lagi? Sejak kepergiannya,  sang mamah pasti merasa kesepian. Terlebih papahnya adalah lelaki super sibuk yang hanya mementingkan pekerjaan dan nama baik keluarga. Dulu sekali hanya Ariana teman Maya. Wanita itu tidak menyukai hal-hal seperti mengeksiskan diri di luaran meski suaminya orang berpengaruh.  "Apa yang harus saya lakukan Tuhan?!" desah Ariana sembari menyandarkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN