Ariana mendengus. Entah dengusan ke berapa sejak ia mendaratkan kaki di rumah megah keluarga Darmawan. Pembicaraan nyatanya memang terjadi sesuai dugaan Dira. Bahkan terlewat alot dengan kedua kubu bermasalah yang sangat kuekeh untuk tak adanya pernikahan. "Tapi menikah bukan jalan yang harus saya tempuh, Bu Dira!" meski dengan intonasi lemah, sorot mata Ariana jelas menggambarkan penekanan dengan mata bulatnya. Wanita itu menolak dengan pasti ajakan menikah yang ia ketahui hanya bersumber dari keluarga ayah biologis Sang Putri. "Arsa.." bukan Dira, bukan juga Farhan. Kali ini Anisalah yang bermain peruntungan dengan memanggil lirih nama lelaki beranak satu itu. "Ariana benar Bun, kami bisa menjadi orang tua yang utuh tanpa pernikahan." Helaan nafas terdengar dari empat manusia yang