Masih subuh, Bayu terbangun. Pria itu merasakan tubuhnya pegal-pegal, tetapi dia tidak ingin memberitahu Hanna. Setelah salat Subuh Bayu merasa masih mengantuk. Dia duduk di tepi ranjang lalu Hanna masuk ke kamar membawa segelas teh hangat untuk pria yang baru menjadi suaminya itu. "Ini tehnya, Tuan. Tuan Bayu masih ngantuk?" Hanna lihat dari mata Bayu yang terlihat lelah. "Enggak ngantuk, cuma kayaknya capek gitu. Saya boleh tidur lagi, kan?" "Boleh, Tuan. Tuan mau minta dibangunkan jam berapa?" "Jam enam boleh deh." "Ya sudah, Tuan Bayu tidur lagi aja." Sebelum tidur Bayu minum teh yang diantarkan Hanna. Hanna keluar dari kamar menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. "Apa gara-gara Tuan Bayu tidur di lantai, ya?" Tiba di dapur, Hanna menghampiri Rani yang masih mengupas bawa