Hanna hanya menggelengkan kepala dan melemparkan senyum manis pada Bagas. "Ya enggak lah Mas, Mas ini ada-ada aja." "Baiklah, saya rasa saya harus tidur sekarang. Besok mau kerja lagi, kamu juga kan harus bangun pagi nganter Anin. Kita harus cukup istirahat," kata Bagas dengan senyum lebar pada Hanna. Hanna tersenyum dan mengangguk, "Iya, Mas, selamat beristirahat." "Kamu juga." Bagas kemudian berdiri dan menatap Hanna dengan pandangan yang penuh harap. "Aku senang bisa bersamamu di sini, Hanna," ucap pria itu dalam hati. Pria itu memberikan senyum terakhir pada Hanna sebelum ia membalikkan badannya dan pergi menuju kamarnya. Hanna pun masuk ke ke kamarnya. Malam itu, Hanna berpikir tentang semua hal yang telah terjadi beberapa hari belakangan ini. Satu hal yang paling dia syukuri