Pulang dari mengantar Anindya, Santi melihat surat yang ditinggalkan Hanna di kamarnya. "Surat apa ini?" ucap Santi sambil membolak-balik amplop itu. Dia membuka amplop itu dan membaca isinya. Santi terkejut membaca isinya. Selesai membaca surat itu dia segera menelepon Bayu. "Halo, Santi ada apa?" "Gawat, Tuan Bayu, gawat!" Santi teriak di telepon. "Gawat kenapa Santi? Coba beritahu saya apa yang terjadi?" "Hanna pergi dari rumah, Tuan, dia ninggalin surat di kamar." "Apa? Kamu enggak becanda kan, Santi?" "Enggak Tuan, saya serius." "Ok, kalau gitu saya pulang sekarang." Rasa penasaran Bayu sudah sampai ubun-ubun. Dengan segera pria itu tiba di rumah. Bayu terduduk lemas di sofa membaca surat yang ditinggalkan Hanna. Pria itu tidak menyangka Hanna merasa sangat bersalah. Bukannya