"Oiii! Mobil yang di depan. Cepat jalan!" Suara para pengendara dan klakson yang keras membuat Darren melepaskan diri dari Cecilia.bBagaimana mungkin dia lupa jika masih berada di jalan raya. Setelah mengusap kasar wajahnya, Darren kembali melajukan mobilnya dan memutar balik arah. Niatnya untuk menonton sudah menguap bersamaan dengan letupan gairah yang tidak tertuntaskan. Kepala Darren terasa berdenyut nyeri tapi dia memaksakan diri untuk membawa mobil. Cecilia yang tidak paham apa yang terjadi dengan pria yang di balik kemudi itu hanya dapat terdiam. Ingin bertanya tapi rasa gengsi yang kuat seakan menahan. ''Mau ke mana kita sekarang, Pak?" tanya Cecilia sambil menggigit bibir bagian bawah yang terasa bengkak karena ciuman panas Darren. "Saya belum tahu, yang pasti saya harus meng