Asa masih belum berkata-kata ketika Bumi akhirnya berdehem. "Kamu takut tidur sama aku, Sa?" "Ng-nggak juga, Mas. Aku cuma ... agak malu," ungkap Asa jujur. Bumi tersenyum pelan. Ia mengulurkan tangannya ke bahu Asa lalu mulai memeluk tubuh istrinya itu. "Udah aku bilang, jangan malu-malu. Kamu itu istri aku." Asa ikut tersenyum ketika merasakan hangatnya dekapan Bumi. Sejak tadi ia ingin begini. Ia pun membalas pelukan Bumi dengan lembut. "Apa kamu takut nggak bisa tidur kalau nggak sama Baby?" tanya Bumi dengan bercanda. Asa tertawa pelan. Ia mendongak pada Bumi. "Iya, Baby boleh ikut tidur di sini, nggak?" "Ehm ...." Bumi tampak berpikir. "Boleh, tapi dia yang bakal cemburu kalau tidur bertiga sama kita." "Kenapa?" tanya Asa. "Karena aku bakal peluk kamu semalam suntuk," jawab