Klarifikasi Ala Jiva

1286 Kata

Salwa baru saja membuka pintu depan rumah saat sesuatu jatuh dari langit-langit. Bukan cicak. Bukan pula kutukan. Tapi, balon helium berbentuk hati yang menggantung dengan tali berujung sebuah amplop merah muda. Dia mendongak, alis naik sebelah. “Apa lagi ini?” Amplop itu bertuliskan: “Jangan panik. Ini bukan lamaran (belum). Baca dulu sampai habis!” Salwa mendesah sambil masuk ke dalam, meletakkan amplop dan balon di meja. Si kembar lagi main di atas karpet bulu sambil berebut sendok plastik. Ia membuka amplop dan membaca. “Dear Salwa, pemilik hati paling tangguh sekaligus pembuat roti dengan bolu coklat terenak di dunia (objektif banget).” “Aku tahu kamu belum 100% percaya aku. Dan itu wajar. Kamu pernah ditinggal, dikecewakan, dan sekarang ada pria absurd yang ngaku-ngaku jatuh ci

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN