“Aa’ masih lama pulangnya? Aku lapar— kalau masih lama aku mau makan nasi dikit dulu sebagai pengganjal perut.” Jiva tersenyum saat mendapatkan pesan dari Salwa. Bumil itu memang lugu sekali. Bisa-bisanya mau makan izin dulu. Hanya karena akan diajak ke mall untuk membeli mie udon. Tak mau membuat Salwa kelaparan— Jiva langsung membalas pesan itu. Tentunya dengan sedikit godaan. Karena dia paling suka melihat Bumil merona pipinya. Jiva : “Makan yang banyak juga boleh. Lagipula aku suka saat pipimu chubby. Kelihatan imut.” Setelah membalas pesan— Jiva menaruh kembali ponselnya ke atas meja. Tanpa sadar, Gus Zeehan memperhatikan gerak-geriknya sejak tadi. Keduanya memang tidak mengenal terlalu dekat. Namun, Jiva terkenal dengan sikap dingin dan bersikap acuh. Hal itu lah yang mem

