"Pa, sepertinya, Mami mau melahirkan." "Apa!!" Mata Leon terbelalak mendengar ucapan istrinya. "Leon cepat bawa Qeela ke ruang UGD," teriak Beti. Leon segera mengangkat tubuh istrinya kemudian membawanya ke UGD. Sesampainya di sana, Qeela langsung dibawa ke ruang bersin karena pembukaannya sudah lengkap. Leon begitu antusias mengikuti perawat itu membawa brankar istrinya. Dia sungguh tidak sabar ingin melihat bagaimana proses kelahiran anak-anaknya. Mengingat dulu, saat Qeela melahirkan Zafran dan Zafira, dia tidak menemaninya. Sekarang, dia ingin membalas semuanya yang telah terlewatkan dulu. Qeela hanya meringis menahan sakitnya, dia tidak ingin berteriak-teriak seperti wanita yang melahirkan pada umumnya. Melihat istrinya meringis kesakitan membuat Leon merasa tidak tega. Dia be