"Kamu menginginkan dia?" tunjuk Zafran pada Keiko. "Hahaha. Kenapa kamu keberatan?" tanya lelaki itu. "Tidak, apa hebatnya dia? Dia cuma seorang OB. Diatas ranjang pun, dia masih kalah jago dengan wanita bayaran yang biasa aku sewa. Kalau kamu menginginkan dia, silahkan saja. Aku justru malah beruntung tidak mengeluarkan uang sama sekali. Oke, aku setuju. Deal?" Mata Keiko sudah membulat sempurna mendengar ucapan Zafran. Kenapa lelaki itu begitu tega padanya. Padahal, selama ini, dia sudah berusaha menjadi istri yang baik untuknya. Air mata sudah mengalir di pipi indahnya. Sementara lelaki itu, tampak berpikir, kalau Zafran tidak keberatan dengan Keiko, untuk apa dia memintanya. Dia hanya menggertak saja tadi. "Tidak, tidak jadi. Beri saja aku uang, kalau dia tidak ada hebatnya, untuk

