Zafran berjalan dengan langkah gontai. Dia berulang kali menendang kerikil untuk meluapkan kekecewaannya. Tidak ada lagi gunanya dia berada di sini. Lelaki itu pun mengirimkan pesan pada sang ayah kalau dia memilih memegang perusahaan mereka yang ada di Jepang. Dan menyerahkan perusahaan yang ada di sini pada Raiyan dan Raihan. Leon hanya membaca pesan dari putra sulungnya. Dia sedikit curiga dengan keputusan putranya, yang tiba-tiba meminta pindah ke Jepang. "Mi, bagaimana pendapat Mami soal ini?" tanya Leon sambil memberikan gawainya pada sang istri. Aqeela memicingkan matanya. Dia juga heran, kenapa Zafran mengambil keputusan ini secara mendadak. "Kalau memang itu yang Abang inginkan, kita bisa apa? Kita turuti saja keinginannya," ujar Qeela menelaah masalah ini. "Apa Mami tidak