"Dea!" Qeela tidak dapat menutupi rasa terkejutnya. Wanita itu bahkan sampai menutup mulutnya, melihat adik tirinya ada di hadapannya. Dea langsung merentangkan tangannya hendak memeluk sang kakak. Qeela pun membalas pelukan sang adik. "Aku sangat merindukanmu. Bagaimana keadaan Mama Rosa?" tanya Qeela. "Mama Rosa sudah meninggal Kak," jawab Dea. Wanita itu memasang wajah sedihnya. "Kak, aku minta maaf. Gara-gara perbuatanku, Kakak harus menderita," sesal Dea. Qeela merangkul bahu sang adik. "Sudah, tidak usah bahas masa lalu. Kita bicara masa depan saja," ujar Qeela Mereka berdua seolah reuni sendiri tanpa mengindahkan yang lain yang hanya bengong melihat keduanya. "Ehem-ehem," deheman sang suami mengalihkan perhatian keduanya. "Hehehe, maaf Pa," Qeela menyengir tanpa dosa. Aca