"Tunggu, kekasih Anda? Siapa?" tanya Fira tak sabar. Dalam hati, dia berdoa semoga bukan Richard orangnya. Dan andaikata itu benar, pupus sudah harapan yang akan dia rajut. "Memangnya siapa lagi? Bukankah ini apartemen Richard?" wanita itu kembali memastikan. "Iya, Anda benar," lirih Fira. "Kamu siapa? Apa kamu dokter yang sedang memeriksa kekasihku? Karena tadi dia tidak mau kujenguk karena dokter akan datang," ujar wanita seksi itu. Fira menghela nafas panjang. Sepertinya, sang kakak memang benar. Lelaki itu lebih tahu mana lelaki yang baik dan mana yang bukan. "Iya, aku memang dokternya," lirih Fira. "Terima kasih banyak Dok. Anda boleh pergi, biarkan aku yang merawatnya," ujar wanita itu. Fira hanya tersenyum kecut mendengar ucapan wanita yang ada di hadapannya. Tanpa kata, wan