Meskipun di mulut mengatakan tak peduli, namun saat berada di perjalanan hendak menemui seseorang, pikiran Alfa tak bisa lepas dari sosok Gracie. Dia merasa penasaran, ke mana sebenarnya istrinya itu pergi? Tak seperti biasanya, wanita tersebut belum pulang ke rumah hingga sore hari. Apalagi tanpa membawa mobil. Alfa merenung sejenak, berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang ada. "Bagaimana kalau dia ke rumah kakek dan nantinya kakek akan curiga dengan hubungan kami? Ini tidak bisa dibiarkan. Tapi gimana kalau aku langsung ke sana dan ternyata dia tidak ada? Bukankah kakek malah akan semakin curiga?" Alfa merasa bingung dan frustrasi. Dalam keadaan bimbang, Alfa mengacak-acak rambutnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menghubungi ibunya, Andini. Mungkin saja beliau tahu di mana kebera