Melihat Drake berdiri di depan rumahnya, entah kenapa perasaan Gracie langsung berbunga-bunga. Meskipun awalnya pria ini adalah orang yang sangat dibencinya, namun seiring berjalannya waktu, ia justru merasa bahwa kehadiran Drake selalu mampu mengerti kondisinya dan membuatnya merasa nyaman. Rasa amarah dan sakit hati seolah pudar, digantikan oleh kerinduan yang tulus. Gracie membuka pintu dan spontan memeluk pria itu dengan erat, mencari ketenangan dalam dekapan. Drake pun membalas pelukan tersebut, mengusap rambutnya dengan lembut, layaknya seorang kekasih yang sangat mencintai pasangannya. Namun, ia sadar bahwa posisinya mungkin tidak tepat. Hanya saja tak dapat dipungkiri, hatinya berharap bahwa suatu saat nanti mereka bisa bersama dalam hubungan yang sesungguhnya. Setelah melepaska