Chapter 26 : Percikan Luka

1501 Kata

Langit bersiap untuk pulang. Ia merapikan map-map di atas meja. Pintu ruangannya terbuka. Arini masuk ke dalam untuk membantu Langit merapikan ruangan. "Pak, biar saya yang merapikan." Arini belajar banyak dari kakak angkatannya yang bekerja di perusahaan besar. Menjadi seorang sekretaris itu harus cekatan dan siap membantu atasan kapan pun. Bahkan jika atasan tidak meminta bantuan, ia bisa berinisiatif untuk membantu. Arini ingin mengesankan image yang baik di mata Langit. "Tidak usah, kamu pulang saja." Langit tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, Pak. Saya ingin membantu Bapak." Dengan cekatan Arini merapikan map-map di meja. Sesekali ia melirik Langit yang tengah mematikan laptopnya. Wajah tampan Langit dan ketenangan sikapnya membuat Arini berdebar. Ia tidak akan pernah menggoda Lang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN