Memohon Sebuah Kecupan

1562 Kata

Akbi mengembuskan nafas kasar, kenapa istrinya menjadi banyak bicara seperti ini? Moodnya kini telah berubah, ia sudah tidak ingin melanjutkannya lagi. Padahal tadi Akbi begitu merindukan melumat bibir mungil itu, betapa manis ketika terakhir ia menikmatinya. Dengan kasar Akbi menarik tangannya dari belakang kepala Bee. Merebahkan tubuhnya terlentang lalu memejamkan mata. Bee mengerjap beberapa kali, tentu saja hal itu membuatnya bingung karena sang suami mendadak berhenti melakukan niatnya. Bee sedikit mengangkat tubuh demi bisa melihat wajah Akbi. “Bi, enggak jadi ciumnya?” “Enggak jadi, bete gue!!” Akbi berseru kesal. Bibir Bee mencebik. “Bete kenapa? Ayo, mau cium enggak? Mumpung aku lagi baik nih.” Kedua alis Akbi terangkat mendengar penuturan istrinya yang bernada menant

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN