“Bi,” Bee mengguncang tubuh suaminya. Lelaki dengan sejuta pesona namun tempramental itu memejamkan mata sambil melipat tangan di d**a dengan tubuh terbaring pada jok yang telah bersandar sedikit ke belakang. Akbi tidak bergerak ketika panggilan dan sentuhan pertama Bee berikan membuat perempuan itu enggan mengganggu tidurnya. Bee berpikir bila Akbi sudah masuk terlalu jauh ke dalam alam mimpi. Lelaki itu pasti akan marah besar karena dua alasan. Yang pertama adalah karena telah menunggunya berjam-jam dan yang kedua karena Bee telah membangunkannya. Double amarah yang akan Bee dapatkan dan ia harus menyiapkan ekstra mental untuk itu. Bee menatap lamat-lamat suaminya, terdapat kerutan di antara alis Akbi, sepertinya lelaki itu memang sedang sangat marah hingga terbawa dalam mimpi.

