Sandiwara Belaka

734 Kata

Ting... Tong... Jari telunjuk Bee bergetar ketika menekan bell di sisi pintu. Menunggu beberapa saat namun tidak ada jawaban, lalu Bee menekan tombol merah itu kembali berulang kali dengan hentakan kuat. Tidak berapa lama pintu terbuka menampilkan sosok Anggit berbalut kimono satin yang panjangnya hanya sampai pertengahan paha. Bee menelan saliva, ia akui nyalinya sempat ciut namun sekuat tenaga ia menentangnya. Berusaha tegar dan percaya diri meski ia sendiri tidak yakin apakah yang dilakukannya adalah benar. “Ngapain kamu di sini?” Anggit bertanya dengan kening berkerut, tercetus sebuah senyum sinis di sudut bibirnya. Mungkin Anggit terkejut dan tidak menyangka bila Bee bisa menemukan apartemennya lalu ia merasa puas setelah mengira sudah berhasil merusak hubungan Akbi dengan Bee

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN