“Aku mau itu sayang,” Anggit menunjuk salah satu tas yang menarik perhatiannya ketika melewati salah satu butik merek ternama dunia. Seperti biasa Akbi mengangguk mengabulkan keinginan sang kekasih. Hubungannya dengan Anggit memang selalu seperti ini sebelum ada Bee di antara mereka. Anggit akan marah hanya dengan hal-hal kecil lalu Akbi akan membujuknya memohon-mohon disertai iming-iming uang agar sang kekasih berhenti merajuk. Tapi saat ini dunia seolah berbalik, setelah acara marah-marahnya karena ia tidak mau melayani hasrat perempuan itu hingga guci yang tidak berdosa menjadi korban beberapa malam lalu, Anggit sendiri yang terlebih dahulu menghubungi Akbi dan mengajak bertemu. Akbi menyanggupi hal tersebut meski dengan berat hati ia menjemput Anggit dari apartemennya menuju mall

