Setelah disusui, Fariz tidak mau tidur. Alhasil, Zia membawa putranya keluar. Wanita itu sudah lumayan tenang. Ia siap jika harus adu mulut lagi dengan istrinya Pram. Di luar, sudah banyak orang yang siap melihat drama part dua. “Duduklah, Mbak,” ujar seorang pria. Ia duduk di tengah. Sementara istrinya Pram ada di samping kirinya. Zia duduk dengan Fariz ada di pangkuannya. Bayi itu sudah anteng dengan mainan di tangan. “Tadi ada yang memanggil saya katanya ada keributan di sini. Selaku RT, saya bertanggung jawab mendamaikan. Bisa diceritakan apa masalahnya?” Pria itu memulai obrolan. “Dia ini pelakor di rumah tangga saya, Pak. Dia menggoda suami saya. Saya beberapa hari ini membuntuti dan mengetahui kalau suami saya yang bernama Pram sering ke sini menemui dia. Lalu, saya pernah menem