Beberapa bulan telah berlalu. Tepat di pagi hari pukul 05.21 WIB Gazelle terus mual-mual memuntahkan seluruh isi makanan di dalam perut sampai tersisa hanya air liur berwarna kehijauan. Itu berarti sudah tidak ada sisa makanan di dalam perut yang tertinggal. Cairan pahit itu membuat tubuh Gazelle lemas bahkan hampir jatuh ketika Siska tidak sigap menahan tubuh suaminya. “Ya, ampun Gazelle! Untung ada aku, kalau tidak kamu bisa jatuh,” ucap Siska menaruh teh hangat di atas meja dan langsung memapah sang suami untuk berbaring di ranjangnya. “Ma-maaf.” Hanya satu itu yang selalu Gazelle ucap berulang kali ketika kepala terasa pusing dan perut yang terasa seperti dikocok-kocok. Siska berusaha membenarkan posisi Gazelle, lalu menyelimuti tubuhnya. Setelah itu punggung tangan sang istri d