Menantu Idaman

1315 Kata
"Sayang sebenarnya aku masih bersama kamu disini tapi dari tadi rumah sakit sudah meminta aku buat segera datang. Sepertinya aku harus minta cuti untuk sekedar bisa menghabiskan waktu bersama dengan kamu. Gimana kalau kita pergi berbulan madu karena setelah menikah kita belum sempat pergi bulan madu?" tanya Nicholas dalam mode manja. "Kalau kakak cuti aku gak mungkin bisa cuti. Aku baru bekerja di rumah sakit dan gak mungkin juga mengajukan cuti. Lagipula kita memang gak pergi bulan madu tapi hampir setiap malam kakak minta bulan madu terus kan?" sindir Vanilla langsung. Apa yang dikatakan oleh Vanilla benar adanya. Setelah mereka menikah mereka memang belum menyempatkan waktu untuk berbulan madu karena memang kesibukan sang suami yang padat dan juga tak ada yang tahu jika mereka sudah menikah. Tapi walaupun mereka belum merencanakan untuk bulan madu tapi ketika malam pertama mereka sah menjadi suami dan istri hingga hari ini sang suami yang super m***m ini selalu menginginkan haknya sebagai seorang suami yang membuat Vanilla terkadang kewalahan untuk meladeni liarnya sang suami ketika di ranjang. Terkadang Vanilla suka merasa heran dengan tingkah sang suami yang sangat berbeda jauh sebelum mereka menikah. Dulu sebelum menikah seorang Nicholas Haditama terkenal sangat misterius dan jarang menunjukkan sisi lembutnya di hadapan banyak orang walaupun sampai sekarang masih saja sama tapi yang membedakannya adalah sang suami sangat bersikap lembut bahkan manja ketika hanya berdua dengan Vanilla. Tak jarang suaminya itu bersikap layaknya anak kecil yang tak suka jika mainannya direbut atau kesenangan tak terpenuhi. Dan hal itu dialami oleh Vanilla karena sang suami sangat bersikap manja kepada dirinya. "Tapi kamu juga suka kan kalau serial malam aku sentuh bahkan kamu sendiri yang suka memimpin ketika sedang b*******h. Aku jadi rindu sosok Vanilla yang liar dan b*******h ketika diranjang maka dari itu kita harus menyiapkan waktu berdua untuk bisa melakukannya. Dan soal rumah sakit kamu gak usah ambil pusing. Rumah sakit itu adalah milik aku jadi tak akan ada yang melarang kamu untuk mengambil cuti kamu. Jadi nanti aku akan lihat jadwal operasi aku dulu setelah ada tanggal yang kosong aku mau kita hanya menghabiskan waktu berdua saja dan aku gak mau mendengar bantahan dari kamu," jawab Nicholas memperingatkan sang istri. Mungkin sekarang wajah Vanilla sudah merah seperti udang rebus gara-gara mendengar ucapan dari sang suami yang terkadang suka aneh-aneh dan gak di filter. Kalau mereka di apartemen mereka sendiri tak masalah tapi sekarang mereka ada di rumah orang tua Nicholas dan mau di taruh dimana muka Vanilla jika ada yang mendengar ucapan dari suami mesumnya itu. "Bisa gak kakak bicaranya kalau filter dan gak usah bahas urusan ranjang disini. Gimana kalau ada orang yang dengar. Bisa-bisa aku nanti malu ketika mendengarnya," bisik Vanilla malu. "Aku gak peduli jika ada yang dengar apa yang kamu ucapkan karena apa yang aku katakan juga gak salah. Kamu adalah istri aku jadi sudah hal yang normal jika kita bahas soal ini," jawab Nicholas dengan santainya. Ingin rasanya Vanilla kabur dari sini karena harus menghadapi suami yang terkadang gak ada malunya. Kenapa dulu Vanilla bisa jatuh cinta bahkan mengejar cinta dari laki-laki yang tujuh tahun lebih tua dari dirinya? Seharusnya Vanilla sadar jika laki-laki yang ada dihadapannya itu tak selalu terlihat keren karena pada kenyataannya suaminya ini benar-benar sangat m***m dan juga keras kepala. "Udah sekarang kakak berangkat ke rumah sakit aja bukannya dari tadi rumah sakit sudah mencari kakak? Jadi sebaiknya sekarang kakak berangkat aja daripada terlambat," bujuk Vanilla. "Jadi kamu ceritanya ngusir aku?" tanya Nicholas penuh selidik. "Bukannya aku mau ngusir kakak tapi kakak memang harus cepat-cepat datang ke rumah sakit kan jadi sekarang kakak langsung pergi ke rumah sakit aja. Bukannya semakin cepat kakak berangkat maka semakin cepat juga kakak kembali kesini kan?" tanya Vanilla mencoba memberikan pengertian kepada sang suami. "Hahhhh...." Nicholas menghela napas panjang karena mendengar penjelasan dari sang istri. Seharusnya hari ini adalah hari liburnya tak gara-gara ada operasi yang harus dikerjakan maka ia merelakan hari liburnya bersama sang istri dan memilih menghabiskan waktu di rumah sakit. Tapi Nicholas Taka onta pilihan lain karena memang ini adalah tugas yang harus ia kerjakan jadi ia tak boleh mengeluh sama sekali. Nicholas pun berjalan mendekat kearah sang istri dan tanpa aba-aba langsung mengecup bibir pink muda milik sang istri yang sudah menjadi candunya ketika pertama kali ia menciumnya hingga detik ini. "Ok. Aku akan berangkat sekarang. Nanti kamu jadi jalan sama Mama kan? Kalau mau belanja pakai kartu yang aku kasih dan belikan juga apa yang Mama mau. Jangan takut untuk menghabiskan uang yang aku kasih buat kamu karena memang aku kerja keras selama ini agar bisa membuat kamu senang. Jadi jangan bilang kalau kamu gak mau pakai kartu yang aku kasih karena takut menghabiskan uang aku karena uang aku gak akan habis kalau cuma buat kamu belanja sayang," kata Nicholas sedikit menyombongkan diri. Salah satu hal yang membuat Nicholas sangat kesal dengan sosok sang istri adalah ketika sang istri selalu saja berhemat ketika menggunakan uangnya padahal sudah menjadi tugas Nicholas untuk memberikan nafkah untuk sang istri. Tapi lagi-lagi sang istri selalu saja menolak dengan semua hal itu. Ia bilang jika ia tak mau sampai membuang-buang uang milik Nicholas dan bahkan tak mau sampai membuat orang-orang berpikiran aneh tentang dirinya terutama keluarga besarnya yang selalu menganggap jika Vanilla menikah dengan Nicholas gara-gara uang. Padahal hal itu tak benar. Maka dari itu Nicholas terkadang marah jika sang istri tak bisa mengerti akan hal itu. "Oya aku tahu kok kak. Aku akan memakai kartu yang kakak kasih buat aku. Lagipula aku jalan sama Mama juga jadi aku butuh kartu dari kakak juga. Kakak gak usah khawatir soal itu," jawab Vanilla yang masih berada dalam pelukan Nicholas. Untuk beberapa saat Nicholas memeluk tubuh sang istri hingga akhirnya ia harus segera berangkat ke rumah sakit. Karena sebelum operasi itu dilakukan banyak persiapan yang harus dilakukan dan Nicholas bukan tipe dokter yang mengoperasi dengan sembarangan. Jadi banyak hal yang harus dipersiapkan. Setelah melihat sang suami berangkat ke rumah sakit Vanilla masuk kedalam rumah dan ternyata sang Mama mertua sudah ada disana. "Kamu apa gak repot mengurus bayi besar kayak Nicholas?" tanya Alya langsung kepada sang menantu. "Maksud Mama?" tanya Vanilla bingung. "Mama benar-benar gak menyangka jika putra mama yang super kaku itu bisa bersikap manja sama kamu bahan dia berlaku layaknya anak kecil ketika bersama dengan kamu. Maka dari itu Mama tanya sama kamu apa kamu gak repot mengurus bayi besar seperti Nicholas?" tanya sang mama mertua balik. "Awalnya sih repot Ma tapi lama-lama sudah kebiasaan ditambah lagi dia sudah menjadi suami Vanilla jadi kau gak mau harus diterima segala sikap buruknya yang terkadang suka nyebelin," jawab Vanilla sambil tersenyum kearah sang mama mertua. "Tapi walaupun begitu Mama senang akhirnya Nicho mendapatkan wanita yang tepat seperti kamu. Mama sempat takut kira-kira ada gak wanita yang mau sama anak Mama yang kaku itu. Tapi untungnya ada yang mau dan pilihannya juga udah tepat jadi Mama ikut senang juga," jawab Alya senang. "Vanilla juga senang bisa ikut dalam keluarga yang hangat seperti keluarga ini. Apalagi Mama dan papa memperlakukan Vanilla layaknya anak sendiri bahkan yang lebih hebatnya lagi Mama dan papa gak masalah memiliki menantu yatim piatu seperti Vanilla. Ketika banyak orang tidak mau menerima Vanilla tapi Mama dan Mama menerima Vanilla dengan tangan terbuka dan juga pastinya memberikan kasih sayang yang sangat besar untuk Vanilla. Dan hal itu benar-benar Vanilla syukuri," kata Vanilla tulus. "Udah-udah kita gak usah bahas soal yang sedih-sedih lagi. Sampai kapanpun kamu tetap jadi Putri mama dan papa jadi gak akan pernah ada yang pernah menyakiti kamu. Karena Mama akan menjadi orang pertama yang akan melindungi kamu dari orang-orang jahat," jawab Alya yang tak suka dengan perkataan dari sang menantu. Vanilla sendiri sangat senang bisa berada di posisi ini. Menjadi menantu kesayangan adalah suatu harta yang tak ternilai. Ketika diluar sana banyak mertua yang menyakiti para menantunya tapi mama dan papa mertuanya sangat baik dan juga sayang kepada Vanilla dan itu benar-benar membuat Vanilla sangat beruntung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN