Wulan merenung di bangkunya seorang diri. Sudah tiga hari Rex tidak menampakkan batang hidungnya. Hanya ada Rey yang duduk di sudut kelas dan Ray yang berada di kelas sebelah karena program axelerasi, sejak kemarin Ray resmi pindah kelas. Sudah tiga hari pula kelas terasa sepi. Biasanya saat istirahat, Rex yang selalu membuat kegaduhan. Namun hari ini dan kemarin, tidak terdengar celotehan remaja itu. "Ya ampun Rex kemana sih? Sepi beut tanpa abang Rex!" teriak Azka geram. Memang bocah itu yang paling merasa kehilangan Rex. Azka tanpa Rex sudah seperti tahu tanpa cabe, hambar. Rey yang mendengar keluhan Azka hanya diam. Tak Rey pungkiri, sejak perginya Rex semua tampak berubah. Tidak ada kegaduhan, tidak ada canda tawa di kelasnya dan tidak ada sinar yang biasanya membahagiakan. "Heh Re