Tercengang.
Hanya itu yang mampu menggambarkan perasaan Aldo saat ini. Di depannya Arlan terlihat sangat puas, dengan sengaja malah menarik tubuh mungil Alika agar lebih masuk ke dalam dekapanya.
"A-pa .. ?" Aldo menelan ludah, wajah kaget nya tidak dapat ditutupi.
Alika hanya mampu diam, tak berani menatap wajah lelaki di depannya membuat Arlan makin terbakar panas sendiri. Ia tau kalau perasaan gadis ini belum sepenuhnya menjadi miliknya, tapi jujur saat melihat kekasihnya menatap memuja lelaki lain perasaan meledak dahsyat di dadanya tak tertahan sakitnya.
"Iya, saya dan Alika resmi berkencan. Berhubung Anda sudah tau tolong rahasiakan!" Tegas Arlan cenderung memaksa.
Aldo masih tampak begitu syok, Alika dan Arlan berpacaran? Sejak kapan? Kenapa selama ini ia tidak tau kalau mereka
