MC - 39

1229 Kata

Aku berangsur-angsur pulih. Hari ini aku bahkan sudah diperbolehkan pulang, meski aku masih harus memakai arm sling untuk tangan kananku. Aku belum boleh bergerak terlalu banyak, juga masih harus sering kontrol ke rumah sakit. “Al! Ya ampun, kangen banget. Adikku yang paling ganteng akhirnya pulang.” Kak Dila yang sedang berlari menuruni tangga, tampak merentangkan tangan hendak memelukku. “Enggak ada peluk-peluk! Tanganku sakit!” Kak Dila meringis, lalu meraih lengan kiriku dan mengajakku duduk di sofa ruang tengah. “Maafin aku ya, Al, enggak bisa jenguk kamu. Aku beneran baru enakan semalam.” “Enggak papa. Di rumah sakit aku ada yang jagain, kok.” “Ehm! Udah mulai terang-terangan, nih?” Kak Dila kini mulai tersenyum penuh maksud. “Enggak juga, aku cuma ngomong jujur. Emang ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN